REAKSI PENETRALAN ASAM DAN BASA
Setiap
larutan asam terasa masam dan bereaksi dengan logam tertentu dengan melepaskan
gas hidrogen. Basa dan air terasa pahit dan terasa licin.
Pada percobaan ini, kita akan
meneliti perbedaan antara asam, basa, dan pengaruh penetralan dari pencampuran
kedua bahan kimia. Proses titrasi akan digunakan untuk menentukan jumlah asam asetilsalisilat dalam berbagai merek pil
aspirin, juga untuk menentukan kekuatan berbagai pil antacid (obat penyakit
mag). Kita akan melihat skala pH-pOH dan mencari tahu metode-metode untuk
menentukan pH dan pOH.
A.
Tujuan : Untuk menjelaskan bagaimana
asam dinetralkan
B. Bahan :
3 stoples
kecil, kertas putih, 3 pipet, cuka putih (CH3COOH), sendok,
phenolphthalein, amonia cair atau amonium hidroksida (NH4OH)
C.
Langkah-langkah Kerja
Perhatian : Hati-hati dengan amonia cair dan
lakukan percobaan ini dalam ruang berventilasi cukup. Amonia cair beracun, dan
uapnya dapat merusak kulit, selaput lendir hidung, mulut, dan mata.
1. Untuk menyiapkan percobaan, persiapkan
stoples-stoples kecil di atas kertas putih sehingga kita dapat mengamati
perubahan warna yang terjadi dengan mudah. Siapkan tiga pipet, masing-masing
untuk cuka, phenolphthalein, dan
amonia.
2. Tambahkan 25 tetes cuka (asam) dalam salah
satu stoples.
3. Tambahkan tiga atau empat tetes phenolpthalein dan aduk untuk menguji
pengaruh phenolphthalein pada asam.
4. Catat setiap perubahan warna.
5. Tambahkan 25 tetes amonia (basa) dalam
stoples kedua.
6. Tambahkan tiga atau empat tetes phenolphthalein, dan aduk untuk menguji
pengaruh cairan ini pada basa.
7. Catat setiap perubahan warna.
8. Tambahkan 25 tetes cuka dalam stoples
ketiga.
9. Tambahkan tiga atau empat tetes phenolphthalein, kemudian tambahkan
beberapa tetes amonia (basa) untuk menetralkan asam ini.
10. Terus teteskan amonia dan aduk hingga seluruh
larutan berwarna merah muda pucat.
D. Hasil :
Tidak ada
perubahan warna saat phenolphthalein diteteskan
dalam cuka, tetapi larutan menjadi merah jambu saat phenolphthalein diteteskan dalam amonia. Pada awal penetesan amonia
pada cuka, tidak ada perubahan warna meskipun pada akhirnya daerah sekitar
tetesan amonia berwarna merah muda. Akan tetapi, warna tersebut hilang saat
larutan dicampur. Akhirnya, dengan penambahan amonia terus-menerus, warna merah
muda tidak hilang.
E.
Penjelasan
Cuka merupakan asam, dan seperti semua asam, cuka mengandung
ion-ion hidrogen (H+). Amonia adalah larutan basa karena mengandung
ion hidroksida (OH–). Indikator merupakan bahan kimia yang mengubah
warna jika ada ion-ion hidrogen atau hidroksida. Perubahan warna terjadi karena
struktur kimia sebuah bahan menentukan bahan tersebut menyerap dan memantulkan
gelombang warna, kemudian menjadi warna bahan tersebut. Phenolphthalein merupakan sebuah indikator yang secara khusus
menentukan keberadaan basa karena saat dicampur dengan ion hidroksida, struktur
kimianya berubah, dan memantulkan warna merah muda.
Pada reaksi penetralan, asam atau
basa bereaksi membentuk garam dan air. Pada percoban ini, cuka dan amonium
hidroksida bercampur untuk membentuk amonium asetat, dan ion-ion H+
dan OH– bergabung membentuk molekul air (HOH).
HC2H3O2 +
NH4OH NH4C2H3O2 +
HOH
Saat
seluruh ion hidrogen dari asam bercampur dengan seluruh ion hidroksida dari
asam, larutan dianggap netral.
Larutan tidak asam maupun basa sehingga tidak mempengaruhi indikator. Pada
percobaan ini, ion hidroksida pada setiap tetes amonia bergabung dengan ion
hidrogen dalam cuka sapai seluruh ion hidrogen dinetralkan. Warna larutan merah
muda yang dihasilkan menunjukkan bahwa seluruh asam dinetralkan dan hanya ada
sedikit ion-ion hidroksida untuk bereaksi dengan indikator phenolphthalein.
F.
Tugas Percobaan Dengan Pendekatan Baru
1. Apakah menetralkan larutan amonia dengan cuka menghasilkan hal yang
berbeda ? Mulailah dari langkah ke-8 dari cara kerja dan ulangi percobaan
dengan mengganti cuka dalam stoples dengan amonia, dan tambahkan cuka hingga
warnanya hilang. Pelajari persamaan kimianya untuk reaksi antara cuka (asam
asetat) dan amonia (amonium hidroksida) guna menyimpulkan, apakah menambah satu
bahan kimia ke bahan lainnya mempengaruhi hasil reaksi.
2. Apakah indikator lain seefektif phenolphthalein
?
a. Lihat percobaan dalam Bab 11 untuk
keterangan tentang indikator yang dapat kita buat dan gunakan. Ulangi percobaan
awal dengan menggunakan indikator yang berbeda buaan sendiri.
b. Indikator
seperti methyl orange (mo) dapat
dibeli dengan bantuan guru IPA. Larutan indikator ini berwarna merah dalam
keadaan asam dan kuning dalam keadaan basa.
3. Menambahkan basa ke dalam asam dalam jumlah
yang terukur yang dilakukan sesuai dengan prosedur laboratorium disebut dengan titrasi. Titrasi digunakan untuk
menentukan konsentrasi normalitas (jumlah
ekuivalen zat terlarut per liter larutan) larutan asam atau basa. Dalam
prosedur seperti itu, asam dalam konsentrasi yang diketahui ditambahkan pada
basa dalam konsentrasi yang tidak diketahui atau basa dalam konsentrasi yang
diketahui. Sebuah indikator digunakan untuk menentukan kapan larutan telah
menjadi netral. Ulangi percobaan awal dengan menggunakan pipet untuk menitrasi
cuka dengan amonium hidroksida. Hitung dengan teliti jumlah tetes amonium
hidroksida yang diperlukan untuk menetralkan 25 tetes cuka. Normalitas (N) asam
asetat adalah sekitar 0,83 N dalam 5% larutan cuka yang digunakan. Gunakan
konsentrasi normalitas asam asetat, dan percobaan, dan persamaan berikut untuk
menentukan konsentrasi normalitas amonia. Lihat lampiran 7 untuk contoh
penghitungan.
N
(asam) x V (asam) = N (basa) x V (basa)
Catatan
: Dalam persamaan ini, N = normalitas dan V = volume.
G. Merancang Percobaan Mandiri
1. Asam asetilsalisilat dalam aspirin mengurangi
kepekaan terhadap rasa sakit ringan. Apakah aspirin yang berharga mahal setara
dengan uang yang kita keluarkan ? Tentukan jumlah asam dalam pil-pil aspirin
yang harganya berbeda dengan melarutkan setiap tablet yang diuji ke dalam 50 ml
air suling. Tambahkan tiga sampai dengan empat tetes phenolphthalein. Lakukan titrasi dengan meneteskan amonium
hidroksida sampai larutan berwarna merah muda pucat. Cata data yang diperlukan
untuk menentukan konsentrasi normalisasi setiap larutan aspirin dalam data
seperti berikut.
Tabel
data
|
||||
Merek aspirin
|
Asam
|
Basa
|
||
Normalitas
|
Volume
|
Normalitas
|
Volume
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2. Bandingkan kekuatan pil-pil antasid dari
berbagai merek dengan melarutkan setiap pil dalam ¼ cangkir (63 ml) air suling.
Tambahkan tiga atau empat tetes phenolphthalein.
Lakukan titrasi dengan 5% (0,83 N) cuka putih dengan menambahkan cuka
setetes demi setetes dengan pipet hingga warna merah mudanya hilang. Lihat
lampiran 8 untuk menentukan volume setiap tetes cairan dari pipet. Gunakan
volume asam yang dibutuhkan untuk menetralkan basa dan untuk menentukan
konsentrasi normalitas setiap larutan antasid. Buat sebuah tabel data untuk
mencatat data percobaanmu.
H.
Tugas Mandiri
1. Sifat asam atau basa ditunjukkan dengan angka yang dikenal sebagai
pH atau pOH. Pelajari lebih lanjut apa yang diukur oleh pH dan pOH. Persamaan
apa yang digunakan untuk menghitung nilai pH dan pOH ?
2. Sistem pengukuran yang dikenal sebagai skala pH-pOH digunakan untuk
menentukan konsentrasi asam atau basa. Huruf p berasal dari bahasa Denmark
potenz, yang berarti “kekuatan”, pH adalah kekuatan ion-ion hidrogen, sedangkan
pOH adalah kekuatan ion-ion hidroksida. Air dikatakan netral sehingga memiliki
jumlah ion H+ dan OH– yang sama. Air dan larutan netral
lainnya memiliki pH 7. Pelajari lebih lanjut tentang sistem pengukuran ini.
Berapa kisaran skalanya ? Apa arti meningkatnya angka pH ? Buat sebuah grafik
yang menunjukkan bahan-bahan yang umum dengan berbagai angka pH dan pOH.
3. Ada lebih dari satu definisi asam atau basa.
Definisi dalam proyek ini (asam adalah bahan kimia yang menghasilkan ion-ion
hidrogen dalam larutan, dan basa adalah bahan kimia yang menghasilkan ion-ion
hidroksida dalam larutan) dikemukakan oleh Svante
Arrhenius, seorang ahli kimia bangsa Swedia. Baca buku teks kimia untuk
mencari definisi lain dari asam dan basa, seperti definisi dan Bronsted Lowry
serta definisi dari Gilbert Newton Lewis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar