Jumat, 14 September 2012

BAB 15



REAKSI PENETRALAN ASAM DAN BASA

Setiap larutan asam terasa masam dan bereaksi dengan logam tertentu dengan melepaskan gas hidrogen. Basa dan air terasa pahit dan terasa licin.
            Pada percobaan ini, kita akan meneliti perbedaan antara asam, basa, dan pengaruh penetralan dari pencampuran kedua bahan kimia. Proses titrasi akan digunakan untuk menentukan jumlah asam asetilsalisilat dalam berbagai merek pil aspirin, juga untuk menentukan kekuatan berbagai pil antacid (obat penyakit mag). Kita akan melihat skala pH-pOH dan mencari tahu metode-metode untuk menentukan pH dan pOH.

A.  Tujuan      : Untuk menjelaskan bagaimana asam dinetralkan

B.  Bahan       : 3 stoples kecil, kertas putih, 3 pipet, cuka putih (CH3COOH), sendok, phenolphthalein, amonia cair atau amonium hidroksida (NH4OH)

C.  Langkah-langkah Kerja
Perhatian : Hati-hati dengan amonia cair dan lakukan percobaan ini dalam ruang berventilasi cukup. Amonia cair beracun, dan uapnya dapat merusak kulit, selaput lendir hidung, mulut, dan mata.
1.    Untuk menyiapkan percobaan, persiapkan stoples-stoples kecil di atas kertas putih sehingga kita dapat mengamati perubahan warna yang terjadi dengan mudah. Siapkan tiga pipet, masing-masing untuk cuka, phenolphthalein, dan amonia.
2.    Tambahkan 25 tetes cuka (asam) dalam salah satu stoples.
3.    Tambahkan tiga atau empat tetes phenolpthalein dan aduk untuk menguji pengaruh phenolphthalein pada asam.
4.    Catat setiap perubahan warna.
5.    Tambahkan 25 tetes amonia (basa) dalam stoples kedua.
6.    Tambahkan tiga atau empat tetes phenolphthalein, dan aduk untuk menguji pengaruh cairan ini pada basa.
7.    Catat setiap perubahan warna.
8.    Tambahkan 25 tetes cuka dalam stoples ketiga.
9.    Tambahkan tiga atau empat tetes phenolphthalein, kemudian tambahkan beberapa tetes amonia (basa) untuk menetralkan asam ini.
10.  Terus teteskan amonia dan aduk hingga seluruh larutan berwarna merah muda pucat.

D.  Hasil         : Tidak ada perubahan warna saat phenolphthalein diteteskan dalam cuka, tetapi larutan menjadi merah jambu saat phenolphthalein diteteskan dalam amonia. Pada awal penetesan amonia pada cuka, tidak ada perubahan warna meskipun pada akhirnya daerah sekitar tetesan amonia berwarna merah muda. Akan tetapi, warna tersebut hilang saat larutan dicampur. Akhirnya, dengan penambahan amonia terus-menerus, warna merah muda tidak hilang.

E.  Penjelasan
Cuka merupakan asam, dan seperti semua asam, cuka mengandung ion-ion hidrogen (H+). Amonia adalah larutan basa karena mengandung ion hidroksida (OH). Indikator merupakan bahan kimia yang mengubah warna jika ada ion-ion hidrogen atau hidroksida. Perubahan warna terjadi karena struktur kimia sebuah bahan menentukan bahan tersebut menyerap dan memantulkan gelombang warna, kemudian menjadi warna bahan tersebut. Phenolphthalein merupakan sebuah indikator yang secara khusus menentukan keberadaan basa karena saat dicampur dengan ion hidroksida, struktur kimianya berubah, dan memantulkan warna merah muda.
            Pada reaksi penetralan, asam atau basa bereaksi membentuk garam dan air. Pada percoban ini, cuka dan amonium hidroksida bercampur untuk membentuk amonium asetat, dan ion-ion H+ dan OH bergabung membentuk molekul air (HOH).

            HC2H3O2      +        NH4OH                             NH4C2H3O2      +       HOH
             
Saat seluruh ion hidrogen dari asam bercampur dengan seluruh ion hidroksida dari asam, larutan dianggap netral. Larutan tidak asam maupun basa sehingga tidak mempengaruhi indikator. Pada percobaan ini, ion hidroksida pada setiap tetes amonia bergabung dengan ion hidrogen dalam cuka sapai seluruh ion hidrogen dinetralkan. Warna larutan merah muda yang dihasilkan menunjukkan bahwa seluruh asam dinetralkan dan hanya ada sedikit ion-ion hidroksida untuk bereaksi dengan indikator phenolphthalein.

F.  Tugas Percobaan Dengan Pendekatan Baru
1.  Apakah menetralkan larutan amonia dengan cuka menghasilkan hal yang berbeda ? Mulailah dari langkah ke-8 dari cara kerja dan ulangi percobaan dengan mengganti cuka dalam stoples dengan amonia, dan tambahkan cuka hingga warnanya hilang. Pelajari persamaan kimianya untuk reaksi antara cuka (asam asetat) dan amonia (amonium hidroksida) guna menyimpulkan, apakah menambah satu bahan kimia ke bahan lainnya mempengaruhi hasil reaksi.
2.  Apakah indikator lain seefektif phenolphthalein ?
     a.    Lihat percobaan dalam Bab 11 untuk keterangan tentang indikator yang dapat kita buat dan gunakan. Ulangi percobaan awal dengan menggunakan indikator yang berbeda buaan sendiri.
     b.    Indikator seperti methyl orange (mo) dapat dibeli dengan bantuan guru IPA. Larutan indikator ini berwarna merah dalam keadaan asam dan kuning dalam keadaan basa.
3.  Menambahkan basa ke dalam asam dalam jumlah yang terukur yang dilakukan sesuai dengan prosedur laboratorium disebut dengan titrasi. Titrasi digunakan untuk menentukan konsentrasi normalitas (jumlah ekuivalen zat terlarut per liter larutan) larutan asam atau basa. Dalam prosedur seperti itu, asam dalam konsentrasi yang diketahui ditambahkan pada basa dalam konsentrasi yang tidak diketahui atau basa dalam konsentrasi yang diketahui. Sebuah indikator digunakan untuk menentukan kapan larutan telah menjadi netral. Ulangi percobaan awal dengan menggunakan pipet untuk menitrasi cuka dengan amonium hidroksida. Hitung dengan teliti jumlah tetes amonium hidroksida yang diperlukan untuk menetralkan 25 tetes cuka. Normalitas (N) asam asetat adalah sekitar 0,83 N dalam 5% larutan cuka yang digunakan. Gunakan konsentrasi normalitas asam asetat, dan percobaan, dan persamaan berikut untuk menentukan konsentrasi normalitas amonia. Lihat lampiran 7 untuk contoh penghitungan.

N (asam) x V (asam) = N (basa) x V (basa)

     Catatan : Dalam persamaan ini, N = normalitas dan V = volume.

G.  Merancang Percobaan Mandiri
1.  Asam asetilsalisilat dalam aspirin mengurangi kepekaan terhadap rasa sakit ringan. Apakah aspirin yang berharga mahal setara dengan uang yang kita keluarkan ? Tentukan jumlah asam dalam pil-pil aspirin yang harganya berbeda dengan melarutkan setiap tablet yang diuji ke dalam 50 ml air suling. Tambahkan tiga sampai dengan empat tetes phenolphthalein. Lakukan titrasi dengan meneteskan amonium hidroksida sampai larutan berwarna merah muda pucat. Cata data yang diperlukan untuk menentukan konsentrasi normalisasi setiap larutan aspirin dalam data seperti berikut.

Tabel data
Merek aspirin
Asam
Basa
Normalitas
Volume
Normalitas
Volume
















2.  Bandingkan kekuatan pil-pil antasid dari berbagai merek dengan melarutkan setiap pil dalam ¼ cangkir (63 ml) air suling. Tambahkan tiga atau empat tetes phenolphthalein. Lakukan titrasi dengan 5% (0,83 N) cuka putih dengan menambahkan cuka setetes demi setetes dengan pipet hingga warna merah mudanya hilang. Lihat lampiran 8 untuk menentukan volume setiap tetes cairan dari pipet. Gunakan volume asam yang dibutuhkan untuk menetralkan basa dan untuk menentukan konsentrasi normalitas setiap larutan antasid. Buat sebuah tabel data untuk mencatat data percobaanmu.


H.  Tugas Mandiri
1.  Sifat asam atau basa ditunjukkan dengan angka yang dikenal sebagai pH atau pOH. Pelajari lebih lanjut apa yang diukur oleh pH dan pOH. Persamaan apa yang digunakan untuk menghitung nilai pH dan pOH ?
2.  Sistem pengukuran yang dikenal sebagai skala pH-pOH digunakan untuk menentukan konsentrasi asam atau basa. Huruf p berasal dari bahasa Denmark potenz, yang berarti “kekuatan”, pH adalah kekuatan ion-ion hidrogen, sedangkan pOH adalah kekuatan ion-ion hidroksida. Air dikatakan netral sehingga memiliki jumlah ion H+ dan OH yang sama. Air dan larutan netral lainnya memiliki pH 7. Pelajari lebih lanjut tentang sistem pengukuran ini. Berapa kisaran skalanya ? Apa arti meningkatnya angka pH ? Buat sebuah grafik yang menunjukkan bahan-bahan yang umum dengan berbagai angka pH dan pOH.
3.  Ada lebih dari satu definisi asam atau basa. Definisi dalam proyek ini (asam adalah bahan kimia yang menghasilkan ion-ion hidrogen dalam larutan, dan basa adalah bahan kimia yang menghasilkan ion-ion hidroksida dalam larutan) dikemukakan oleh Svante Arrhenius, seorang ahli kimia bangsa Swedia. Baca buku teks kimia untuk mencari definisi lain dari asam dan basa, seperti definisi dan Bronsted Lowry serta definisi dari Gilbert Newton Lewis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar