INDIKATOR ASAM DAN BASA
Beberapa
zat bereaksi dalam larutan asam dan atau basa membentuk zat dengan warna
tertentu. Senyawa ini atau “indikator,” dapat digunakan untuk mengidentifikasi
sifat asam atau basa pada makanan dan bahan-bahan di rumah.
Pada percobaan ini, kita akan
menyimpulkan pengaruh asam dan basa pada indikator buatan sendiri. Kita akan
menguji sifat keasaman karbon dioksida yang dikeluarkan melalui pernapasan, dan
kita akan menyimpulkan apakah olah raga meningkatkan pengeluaran kandungan
karbon dioksida. Kita juga akan meneliti pH (keasaman nisbi) suatu larutan, dan
pengaruh pH pada indikator.
A.
Tujuan : Untuk menentukan pengaruh asam
dan basa pada warna sari kubis merah
B. Bahan :
stoples kaca
jernih 1 liter, sari kubis merah, air suling, spidol, stiker label, 4 stoples
kecil, cuka putih, 2 pipet
C.
Langkah-langkah Kerja
Perhatian
: Amonia cair
atau amonium hidroksida (NH4OH) beracun dan uapnya dapat merusak
kulit, selaput lendir hidung, mulut, dan mata. Untuk itu, lakukan percobaan
dengan hati-hati di tempat yang ventilasinya baik.
1. Isi stoples dengan sari kubis merah sampai setengahnya.
2. Tambahkan air suling ke dalam stoples hingga
cairannya terlihat jernih, tetapi masih menyisakan warna ungu yang jelas.
3. Dengan spidol, tulis “Indikator Kubis” pada stiker label, dan
tempelkan pada stoples ini.
4. Isi dua stoples kecil dengan sari kubis yang diencerkan tadi hingga
seperempat penuh.
5. Isi stoples kecil ketiga dengan cuka hingga
seperempat penuh, beri label “Asam”, dan letakkan salah satu pipet pada stoples
ini.
6. Isi stoples kecil keempat dengan amonia hingga
seperempat penuh, beri label “Basa”, dan letakkan pipet satunya lagi dalam
stoples ini.
7. Tambahkan beberapa tetes larutan asam ke dalam
satu stoples indikator goyang stoplesnya untuk mencampur larutan setiap
penambahan. Lakukan terus hingga terlihat perubahan warna yang nyata.
8. Tambahkan beberapa tetes larutan basa ke dalam
stoples lainnya, goyang untuk mencampurkan larutan. Lakukan terus hingga
terlihat perubahan warna yang nyata.
D. Hasil :
Amonia, suatu
basa, dapat mengubah sari kubis menjadi hijau. Cuka, suatu asam, dapat mengubah
sari kubis menjadi kemerahan
E.
Penjelasan
Indikator adalah zat yang berubah warna
jika terkena asam atau basa. Timbulnya warna setiap bahan disebabkan oleh unsur
kimia yang dikandung bahan tersebut yang mempengaruhi gelombang warna yang
diserap dan dipantulkan. Basa, larutan
yang mengandung ion-ion hidroksida (OH–),
mengubah struktur kimia kubis hingga memantulkan lebih banyak gelombang cahaya
hijau. Asam, cairan yang mengandung ion-ion hidrogen (H+)
mengubah struktur kubis hingga memantulkan lebih banyak gelombang cahaya merah.
Perubahan warna khusus ini membuat kubis merah dapat digunakan untuk menguji
keberadaan asam atau basa.
F.
Tugas Percobaan Dengan Pendekatan Baru
1. Siapkan sari dari buah-buahan seperti strawberry, tomat, atau anggur. Lakukan percobaan
untuk menentukan perubahan warna sari ini jika ada asam atau basa. Tidak semua
indikator terpengaruh oleh asam ataupun basa. Kita mungkin mendapatkan
indikator yang spesifik (berubah warna hanya terhadap asam atau basa).
2. Kunyit adalah indikator khusus untuk menguji
basa. Siapkan indikator ini dengan menambah ½ sendok teh (2,5 ml) bubuk kunyit
ke dalam ½ cangkir (125 ml) alkohol. Ulangi percobaan awal untuk menentukan
perubahan warna jika ada basa dan asam pada indikatornya.
G. Merancang Percobaan Mandiri
1. Gunakan sari makanan yang telah disiapkan
sebelumnya (kubis merah, blueberry,
bit, anggur, atau ceri) untuk menguji sifat asam atau basa dari bahan-bahan
yang ada di rumah, seperti sabun cair atau bubuk, krim tartar, jus buah, bubuk pengembang roti, dan soda kue. Buat larutan
dari bahan-bahan kering dengan mencampur 1 sendok teh (5 ml) bubuk dengan ¼
cangkir (63 ml) air suling. Untuk setiap pengujian, isi sebuah stoples kecil
dengan sari makanan sampai dengan seperempat penuh, dan tambahkan 1 sendok teh
(5 ml) larutan penguji.
Catat perubahan warna dan
simpulkan, apakah larutan tersebut memiliki sifat asam atau basa. Siapkan tabel
data seperti berikut ini.
Tabel
Data
|
|||||
Bahan yang diuji
|
Sari Makanan
|
||||
Kubis merah
|
Blueberry
|
Bit
|
Anggur
|
Ceri
|
|
Sabun bubuk
|
|
|
|
|
|
Pengembang roti
|
|
|
|
|
|
Jus lemon
|
|
|
|
|
|
2. Kertas penguji indikator dapat dibuat dengan
mencelupkan kertas seringan kopi ke dalam berbagai indikator cair yang dibuat
dari sari makanan, seperti sari kubis merah, atau kunyit dan larutan alkohol.
Keringkan kertas, kemudian potong menjadi potongan berukuran 2,5 x 6,3 cm, dan
simpan dalam wadah tertutup. Uji asam atau basa dengan mencelupkan kerjas uji
sekitar 0,63 cm ke dalam larutan. Amati warna yang dihasilkan. Keringkan potongan
kertas dan pasang pada papan poster (lihat gambar 14.1).
Kertas Indikator Penguji Bahan
larutan
alkohol dan kunyit larutan kubis
merah
+ + + +
asam basa asam basa
|
Gambar 14.1
3. Demonstrasikan bahwa indikator kertas dapat
digunakan untuk menguji sifat asam atau basa dari gas, misalnya amonia yang
sangat mudah larut dalam air. Basahi sepotong kertas kunyit dengan air. Pegang
kertas basah tersebut di atas, tetapi tidak menyentuh mulut botol amonia yang
terbuka. Siapkan dan pasang hasilnya. Gas amonia larut dalam air, dan hasil
dari campuran ini menyebabkan kunyit berubah warna. Tulis persamaan kimia yang
menunjukkan campuran amonia dan air. Tentukan hasil campuran tersebut sebagai
asam atau basa, dan gunakan hasil kertas kunyit tersebut untuk menentukannya.
4. a. Gas
karbon dioksida buangan napasmu secara kimiawi bereaksi dengan air menghasilkan
asam. Uji keberadaan asam ini dengan membuang napas melalui sedotan ke dalam
botol soda yang setengahnya berisi larutan indikator biru brom thymol. (Lihat Lampiran 5) Pegang sebuah botol yang berisi
indikator biru brom thymol di
dekatnya untuk mempermudah perbandingan. Latar belakang putih dan pencahayaan
yang bagus juga akan mempermudah perbandingan.
b. Tentukan
apakah olah raga meningkatkan konsenstrasi karbon dioksida dalam buangan napas,
yaitu dengan mengulang percobaan tadi sesudah berolahraga. Perubahan warna yang
cepat dan meningkatnya intensitas warna menunjukkan peningkatan karbon
dioksida. Gunakan foto untuk menunjukkan prosedurnya, dan tampilkan juga persamaan
reaksinya.
5. Tanah memiliki sifat asam atau basa. Ujilah
sifat tanah dengan mencampur 1 cangkir (250 ml) tanah dengan 2 cangkir (500 ml)
air panas. Aduk sampai rata. Tuang dan saring campuran tersebut dengan kertas
penyaring. Isi sebuah stoples kecil dengan hasil saringan (filtrat) tadi hingga
separuh penuh. Isilah stoples tersebut dengan sari kubis merah, dan aduk.
Gunakan warna hasil saringan untuk menentukan apakah contoh tanah tadi asam
atau basa.
H.
Tugas Mandiri
1. Setiap indikator memiliki kisaran konsentrasi
tertentu sehingga menimbulkan perubahan warna. Pengukuran konsentrasi larutan
asam atau basa dapat diekspresikan dengan pH. Jadi, indikator dipengaruhi oleh
larutan dengan pH tertentu. Cari informasi lebih banyak tentang indikator dan pH
yang mempengaruhinya. Apa yang diukur oleh pH ? Buat daftar indikator-indikator
yang berbeda dan kisaran pH-nya.
2. Pigmen dalam kubis merah termasuk kelas
senyawa yang dikenal sebagai anthocyanin.
Warna merah pada apel juga disebabkan oleh pigmen anthocyanin. Cari informasi lebih banyak tentang pigmen anthocyanin. Bagaimana warnanya
dipengaruhi oleh suatu asam atau basa ?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar