Jumat, 14 September 2012

BAB 14

INDIKATOR ASAM DAN BASA


Beberapa zat bereaksi dalam larutan asam dan atau basa membentuk zat dengan warna tertentu. Senyawa ini atau “indikator,” dapat digunakan untuk mengidentifikasi sifat asam atau basa pada makanan dan bahan-bahan di rumah.
            Pada percobaan ini, kita akan menyimpulkan pengaruh asam dan basa pada indikator buatan sendiri. Kita akan menguji sifat keasaman karbon dioksida yang dikeluarkan melalui pernapasan, dan kita akan menyimpulkan apakah olah raga meningkatkan pengeluaran kandungan karbon dioksida. Kita juga akan meneliti pH (keasaman nisbi) suatu larutan, dan pengaruh pH pada indikator.

A.  Tujuan      : Untuk menentukan pengaruh asam dan basa pada warna sari kubis merah

B.  Bahan       : stoples kaca jernih 1 liter, sari kubis merah, air suling, spidol, stiker label, 4 stoples kecil, cuka putih, 2 pipet

C.  Langkah-langkah Kerja
Perhatian : Amonia cair atau amonium hidroksida (NH4OH) beracun dan uapnya dapat merusak kulit, selaput lendir hidung, mulut, dan mata. Untuk itu, lakukan percobaan dengan hati-hati di tempat yang ventilasinya baik.
1.  Isi stoples dengan sari kubis merah sampai setengahnya.
2.  Tambahkan air suling ke dalam stoples hingga cairannya terlihat jernih, tetapi masih menyisakan warna ungu yang jelas.
3.  Dengan spidol, tulis “Indikator Kubis” pada stiker label, dan tempelkan pada stoples ini.
4.  Isi dua stoples kecil dengan sari kubis yang diencerkan tadi hingga seperempat penuh.
5.  Isi stoples kecil ketiga dengan cuka hingga seperempat penuh, beri label “Asam”, dan letakkan salah satu pipet pada stoples ini.
6.  Isi stoples kecil keempat dengan amonia hingga seperempat penuh, beri label “Basa”, dan letakkan pipet satunya lagi dalam stoples ini.
7.  Tambahkan beberapa tetes larutan asam ke dalam satu stoples indikator goyang stoplesnya untuk mencampur larutan setiap penambahan. Lakukan terus hingga terlihat perubahan warna yang nyata.
8.  Tambahkan beberapa tetes larutan basa ke dalam stoples lainnya, goyang untuk mencampurkan larutan. Lakukan terus hingga terlihat perubahan warna yang nyata.

D.  Hasil         : Amonia, suatu basa, dapat mengubah sari kubis menjadi hijau. Cuka, suatu asam, dapat mengubah sari kubis menjadi kemerahan

E.  Penjelasan
Indikator adalah zat yang berubah warna jika terkena asam atau basa. Timbulnya warna setiap bahan disebabkan oleh unsur kimia yang dikandung bahan tersebut yang mempengaruhi gelombang warna yang diserap dan dipantulkan. Basa, larutan yang mengandung ion-ion hidroksida (OH), mengubah struktur kimia kubis hingga memantulkan lebih banyak gelombang cahaya hijau. Asam, cairan yang mengandung ion-ion hidrogen (H+) mengubah struktur kubis hingga memantulkan lebih banyak gelombang cahaya merah. Perubahan warna khusus ini membuat kubis merah dapat digunakan untuk menguji keberadaan asam atau basa.

F.  Tugas Percobaan Dengan Pendekatan Baru
1.   Siapkan sari dari buah-buahan seperti strawberry, tomat, atau anggur. Lakukan percobaan untuk menentukan perubahan warna sari ini jika ada asam atau basa. Tidak semua indikator terpengaruh oleh asam ataupun basa. Kita mungkin mendapatkan indikator yang spesifik (berubah warna hanya terhadap asam atau basa).
2.   Kunyit adalah indikator khusus untuk menguji basa. Siapkan indikator ini dengan menambah ½ sendok teh (2,5 ml) bubuk kunyit ke dalam ½ cangkir (125 ml) alkohol. Ulangi percobaan awal untuk menentukan perubahan warna jika ada basa dan asam pada indikatornya.

G.  Merancang Percobaan Mandiri
1.    Gunakan sari makanan yang telah disiapkan sebelumnya (kubis merah, blueberry, bit, anggur, atau ceri) untuk menguji sifat asam atau basa dari bahan-bahan yang ada di rumah, seperti sabun cair atau bubuk, krim tartar, jus buah, bubuk pengembang roti, dan soda kue. Buat larutan dari bahan-bahan kering dengan mencampur 1 sendok teh (5 ml) bubuk dengan ¼ cangkir (63 ml) air suling. Untuk setiap pengujian, isi sebuah stoples kecil dengan sari makanan sampai dengan seperempat penuh, dan tambahkan 1 sendok teh (5 ml) larutan penguji.
Catat perubahan warna dan simpulkan, apakah larutan tersebut memiliki sifat asam atau basa. Siapkan tabel data seperti berikut ini.
Tabel Data
Bahan yang diuji
Sari Makanan
Kubis merah
Blueberry
Bit
Anggur
Ceri
Sabun bubuk





Pengembang roti





Jus lemon






2.    Kertas penguji indikator dapat dibuat dengan mencelupkan kertas seringan kopi ke dalam berbagai indikator cair yang dibuat dari sari makanan, seperti sari kubis merah, atau kunyit dan larutan alkohol. Keringkan kertas, kemudian potong menjadi potongan berukuran 2,5 x 6,3 cm, dan simpan dalam wadah tertutup. Uji asam atau basa dengan mencelupkan kerjas uji sekitar 0,63 cm ke dalam larutan. Amati warna yang dihasilkan. Keringkan potongan kertas dan pasang pada papan poster (lihat gambar 14.1).

Kertas Indikator Penguji Bahan
                                    larutan alkohol dan kunyit          larutan kubis merah
   +                 +                         +                 +
asam           basa                   asam           basa
 












Gambar 14.1

3.    Demonstrasikan bahwa indikator kertas dapat digunakan untuk menguji sifat asam atau basa dari gas, misalnya amonia yang sangat mudah larut dalam air. Basahi sepotong kertas kunyit dengan air. Pegang kertas basah tersebut di atas, tetapi tidak menyentuh mulut botol amonia yang terbuka. Siapkan dan pasang hasilnya. Gas amonia larut dalam air, dan hasil dari campuran ini menyebabkan kunyit berubah warna. Tulis persamaan kimia yang menunjukkan campuran amonia dan air. Tentukan hasil campuran tersebut sebagai asam atau basa, dan gunakan hasil kertas kunyit tersebut untuk menentukannya.
4.    a.  Gas karbon dioksida buangan napasmu secara kimiawi bereaksi dengan air menghasilkan asam. Uji keberadaan asam ini dengan membuang napas melalui sedotan ke dalam botol soda yang setengahnya berisi larutan indikator biru brom thymol. (Lihat Lampiran 5) Pegang sebuah botol yang berisi indikator biru brom thymol di dekatnya untuk mempermudah perbandingan. Latar belakang putih dan pencahayaan yang bagus juga akan mempermudah perbandingan.
b.  Tentukan apakah olah raga meningkatkan konsenstrasi karbon dioksida dalam buangan napas, yaitu dengan mengulang percobaan tadi sesudah berolahraga. Perubahan warna yang cepat dan meningkatnya intensitas warna menunjukkan peningkatan karbon dioksida. Gunakan foto untuk menunjukkan prosedurnya, dan tampilkan juga persamaan reaksinya.
5.   Tanah memiliki sifat asam atau basa. Ujilah sifat tanah dengan mencampur 1 cangkir (250 ml) tanah dengan 2 cangkir (500 ml) air panas. Aduk sampai rata. Tuang dan saring campuran tersebut dengan kertas penyaring. Isi sebuah stoples kecil dengan hasil saringan (filtrat) tadi hingga separuh penuh. Isilah stoples tersebut dengan sari kubis merah, dan aduk. Gunakan warna hasil saringan untuk menentukan apakah contoh tanah tadi asam atau basa.

H.  Tugas Mandiri
1.  Setiap indikator memiliki kisaran konsentrasi tertentu sehingga menimbulkan perubahan warna. Pengukuran konsentrasi larutan asam atau basa dapat diekspresikan dengan pH. Jadi, indikator dipengaruhi oleh larutan dengan pH tertentu. Cari informasi lebih banyak tentang indikator dan pH yang mempengaruhinya. Apa yang diukur oleh pH ? Buat daftar indikator-indikator yang berbeda dan kisaran pH-nya.
2.  Pigmen dalam kubis merah termasuk kelas senyawa yang dikenal sebagai anthocyanin. Warna merah pada apel juga disebabkan oleh pigmen anthocyanin. Cari informasi lebih banyak tentang pigmen anthocyanin. Bagaimana warnanya dipengaruhi oleh suatu asam atau basa ?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar