ANALISIS VITAMIN C DALAM MAKANAN
DENGAN METODE TITRASI
Vitamin
C dibutuhkan untuk menjaga tubuh agar tetap sehat. Vitamin ini tidak diproduksi
sendiri oleh tubuhmu, namun harus didapat dari makanan atau pil vitamin.
Pada
percobaan ini, kita akan menggunakan metode titrasi untuk menentukan jumlah
vitamin C pada berbagai makanan dan pada tablet vitamin. Kita juga akan
menyimpulkan apakah minuman buah dan jus buah memiliki vitamin C dalam jumlah
sama. Kita akan mempelajari kandungan antioksidan yang dimiliki vitamin C, dan
meneliti peranan vitamin C dalam reaksi reduksi-oksidasi. Kita juga akan
melihat sumber-sumber vitamin lain dan kegunaanya.
A. Tujuan :
Untuk
menentukan jumlah yodium tentir yang diperlukan untuk bereaksi dengan larutan
vitamin C sekitar (jumlah yang diukur dengan teliti)
B. Bahan : 100 mg tablet asam askorbat (vitamin
C), kertas minyak, palu, ½ cangkir (125 ml) air suling, stoples ukuran 1 liter, sendok,
4 stoples kecil, Spidol, Isolasi label, 1 sendok teh berukuran (5 ml) larutan
dengan tepung kanji, kertas putih, pipet, yodium tentir
C.
Langkah-langkah Kerja
1. Siapkan larutan vitamin C stkitar dengan cara
:
§ lembutkan tablet vitamin C (letakkan tablet
di antara dua lembar kertas minyak dan pukul pelan-pelan dengan palu),
§ tuangkan ½ cangkir (125 ml) air suling ke
dalam stoples ukuran satu liter,
§ tambahkan bubuk vitamin C tadi ke dalam air
dalam stoples,
§ aduk sampai bubuk larut.
2. Tuang larutan stkitar vitamin C tersebut dalam
jumlah yang sama ke dalam empat stoples kecil.
3. Dengan spidol, tulis A, B, C, dan D pada
isolasi kertas dan tempelkan pada setiap stoples.
4. Tambahkan 1 sendok teh (5 ml) larutan tepung
kanji ke dalam setiap stoples.
5. Letakkan stoples A di atas selembar kertas
putih.
6. Isi pipet dengan yodium tentir. Teteskan
yodium pelan-pelan ke dalam stoples A dan hitung jumlah tetesannya (lihat
gambar 10.1). Goyangkan stoples setiap selesai meneteskan yodium tentir
sebanyak lima tetes. Tambah terus yodium tentir ke dalam stoples sampai isi
berwarna biru-hitam.
Gambar 10.1
7. Catat jumlah tetesan yodium tentir yang
diperlukan untuk membuat isi stoples berwarna biru-hitam.
8. Ulangi cara kerja di atas seperti pada stoples
B, C, dan D.
9. Jumlah hasil dari keempat stoples, kemudian
bagi empat untuk menghitung rata-rata jumlah tetesan yodium tentir yang
diperlukan untuk bereaksi dengan 25 mg vitamin C dalam setiap stoples.
Catatan : Angka ini akan digunakan
untuk menghitung konsentrasi vitamin C dan zat lain.
D. Hasil :
Larutan
vitamin C dan tepung kanji tidak terpengaruh oleh tetesan awal yodium tentir,
tetapi tambahan yodium tentir yang lebih banyak membuat larutan berwarna
biru-hitam.
Catatan
: Jumlah tetesan yodium tentir yang diperlukan
untuk bereaksi dengan 25 mg vitamin C dalam larutan akan berbeda-beda,
tergantung pada ukuran pipet yang digunakan.
E.
Penjelasan
Titrasi adalah proses pencampuran
suatu larutan yang kosentrasinya sudah diketahui dengan suatu larutan lain yang
kosentrasinya tidak diketahui. Yodium tentir merupakan campuran antara yodium
(I2) dan etil alkohol (C2H5OH). Campuran
antara yodium dan vitamin C secara kimiawi mengubah vitamin C (asam askorbat)
menjadi asam dehidroaskorbat, yaitu
zat yang tidak lagi efektif sebagai vitamin. Unsur iodium diubah menjadi
partikel bermuatan yang disebut iodida
(I–).
Unsur iodium bereaksi dengan tepung
kanji menghasilkan warna biru-hitam, tetapi pencampuran antara partikel yodium
yang bermuatan dengan tepung kanji tidak mengubah warna. Apabila tepung kanji,
vitamin C dan unsur iodium dicampur, yodium lebih tertarik ke molekul-molekul
vitamin C. Tepung kanji dalam larutan tetap tidak berubah sampai seluruh
vitamin C telah bercampur dengan unsur iodium. Saat molekul vitamin C yang
terakhir bereaksi dengan yodium, maka molekul-molekul tepung kanji bercampur
dengan yodium yang tersisa, dan menghasilkan molekul kompleks tepung kanji dan
yodium yang berwarna biru-hitam.
F. Tugas Percobaan Dengan Pendekatan
Baru
1. Analisislah/ujilah sebuah tablet multi
vitamin untuk menentukan jumlah vitamin C yang terkandung di dalamnya. Ulangi
percobaan tadi dengan mengganti vitamin C dengan multi vitamin.
Catatan
: Hindari
menggunakan multi vitamin yang mengandung vitamin E yang bisa mempengaruhi
hasil percobaan.
Jumlah tetes yodium tentir yang diperlukan
untuk bereaksi dengan campuran vitamin C tergantung ukuran tetesan yang
ditentukan oleh pipetnya. Jadi, kita harus menggunakan pipet yang sama selama
percobaan ini. Gunakan persamaan berikut ini dan jumlah tetes yodium tentir
yang diketahui yang diperlukan untuk bereaksi dengan 25 mg vitamin C untuk
menghitung jumlah vitamin C dalam bahan percobaan (tablet multi vitamin). Lihat
lampiran 6 untuk contoh penghitungan.
=
2. Tentukan konsentrasi vitamin C dalam jus buah
jeruk. Ulangi percobaan awal dengan mengganti larutan vitamin C dengan ½
cangkir (125 ml) jus buah yang akan diteliti. Jika dalam jus kedapatan
berampas, saring dengan menggunakan kain sebelum memulai percobaan. Gunakan
lagi persamaan yang membandingkan tetes yodium tentir yang diperlukan untuk
bereaksi dengan 25 mg vitamin C untuk menghitung jumlah (miligram) vitamin
tersebut dalam masing-masing sampel jus buah.
3. Apakah suhu
mempengaruhi konsentrasi vitamin C ? Ulangi percobaan awal dua kali. Pertama, ganti
larutan vitamin C stkitar dengan ml jus jeruk yang dididihkan. Kedua, gunakan ½
cangkir (125 ml) jus jeruk beku yang baru dicairkan. Gunakan persamaan tadi
untuk menghitung jumlah vitamin C dalam larutan percobaan.
4. Apakah
menyimpan jus jeruk dalam wadah terbuka mempengaruhi vitamin C yang
dikandungnya ? Ulangi percobaan awal dengan menggunakan 2 cangkir (500 ml) jus
jeruk yang disiapkan dengan mengencerkan satu botol kecil jus jeruk beku,
menurut petunjuk yang ada di wadanya. Tuang 1 cangkir (250 ml) jus jeruk ke
dalam dua stoples yang terpisah. Tutup salah satu stoples. Setiap hari ujilah
satu sampel dari masing-masing wadah yang berukuran ½ cangkir (31 ml).
G. Merangcang Percobaan
Mandiri
Dalam
percobaan analisis kandungan vitamin C di atas, vitamin C berfungsi sebagai agen pereduksi (reducing agent – menyebabkan bahan kimia lain menangkap elektron).
Sebagai agen pereduksi, vitamin C langsung mengoksidasi diri sendiri sehingga
mencegah bahan kimia lain beroksidasi. Bahan kimia yang mengalami oksidasi
telah mendapatkan oksigen dan/atau kehilangan elektron. Kita akan mempelajari
lebih lanjut tentang reaksi redoks
(reduksi-oksidasi).
Apel mengandung enzim yang
mempercepat permukaanya menjadi cokelat saat permukaan tersebut terkena oksigen
udara. Vitamin C mencegah “pencokelatan secara enzimatik” yang disebabkan oleh
buah yang beroksidasi. Untuk menunjukkan kemampuan antioksidasi vitamin C,
potong sebuah apel. Lembutkan sebuah pil vitamin C, kemudian taburkan pada
salah satu potongan apel tersebut. Biarkan kedua potong apel tersebut terbuka,
dan amatilah setiap jam selama tiga jam.
Sifat antioksidan dalam minuman dan
jus buah dapat memberikan indikasi kandungan vitamin C. Celup potongan-potongan
apel ke dalam beberapa larutan percobaan, dan biarkan setiap apel dalam keadaan
terbuka. Segera deskripsikan penampilan potongan apel, setiap jam selama tiga
jam. Ukur kandungan vitamin C dari larutan percobaan berdasarkan tingkat
pencokelatan secara enzimatik. Catat hasilnya pada tabel data seperti yang
ditunjukkan di bawah ini.
Tabel
Data Pencokelatan Apel
|
||||
Cairan yang diuji
|
Waktu (jam)
|
|||
0
|
1
|
2
|
3
|
|
Jus apel
|
|
|
|
|
Limun
|
|
|
|
|
H.
Tugas Mandiri
1. Vitamin mengandung berbagai bahan kimia yang komples, seperti asam
askorbat (vitamin C), vitamin-vitamin lain juga memiliki nama, tetapi sering
dikenal dengan huruf, seperti A, B, C, D, E, dan K. Kita tidak mengetahui
secara menyeluruh bagaimana seluruh vitamin ini digunakan oleh tubuh. Akan
tetapi, kita tahu bahwa banyak reaksi kimia tidak dapat terjadi dalam tubuh manusia
jika tidak ada vitamin yang tepat. Misalnya, agar kalsium dan fosfor efektif
untuk pembentukan gigi, vitamin D harus ada. Bacalah buku teks kimia dan
biologi untuk mengetahui lebih banyak tentang kegunaan vitamin. Apakah pendapat
ahli kimia seperti Linus Pauling benar bahwa vitamin C berguna untuk membantu
mencegah flu ? Apakah ada bukti yang mendukung pemikiran Pauling ? Vitamin C
berguna untuk menjaga tubuh berfungsi normal. Bagaimana reaksi kimianya ? Apa
pengaruh kekurangan masing-masing vitamin pada tubuh manusia ?
2. Saat kulit terkena sinar matahari (sinar ultraviolet), kolesterol (sebuah zat yang berhubungan
dengan lemak), secara kimiawi, diubah menjadi vitamin D. Buah jeruk segar
adalah sumber vitamin C yang bagus. Temukan sebanyak-banyaknya sumber-sumber
alami vitamin-vitamin. Bagaimana pengolahan dan pemrosesan makanan mempengaruhi
kandungan vitaminnya ?
3. Metode titrasi yang digunakan dalam proyek ini adalah untuk
menentukan konsentrasi vitamin C yang tidak diketahui.
4. Mengkombinasikan vitamin C dan yodium tentir
menghasilkan reaksi redoks di mana asam askorbat dioksidasi, dan yodium tentir
direduksi. Cari tahu lebih banyak tentang istilah-istilah berikut : reaksi redoks, dioksidasi, direduksi, agen
pengoksidasi, dan agen pereduksi.
Apa perbedaan antara struktur molekul vitamin C (asam askorbat) dan struktur
asam dehidroaskorbat hasil dari perubahan vitamin C karena reaksi redoks ?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar