Jumat, 14 September 2012

BAB 10



ANALISIS VITAMIN C DALAM MAKANAN
DENGAN METODE TITRASI


Vitamin C dibutuhkan untuk menjaga tubuh agar tetap sehat. Vitamin ini tidak diproduksi sendiri oleh tubuhmu, namun harus didapat dari makanan atau pil vitamin.
            Pada  percobaan ini, kita akan menggunakan metode titrasi untuk menentukan jumlah vitamin C pada berbagai makanan dan pada tablet vitamin. Kita juga akan menyimpulkan apakah minuman buah dan jus buah memiliki vitamin C dalam jumlah sama. Kita akan mempelajari kandungan antioksidan yang dimiliki vitamin C, dan meneliti peranan vitamin C dalam reaksi reduksi-oksidasi. Kita juga akan melihat sumber-sumber vitamin lain dan kegunaanya.

A.  Tujuan      : Untuk menentukan jumlah yodium tentir yang diperlukan untuk bereaksi dengan larutan vitamin C sekitar (jumlah yang diukur dengan teliti)

B. Bahan        : 100 mg tablet asam askorbat (vitamin C), kertas minyak, palu, ½ cangkir       (125 ml) air suling, stoples ukuran 1 liter, sendok, 4 stoples kecil, Spidol, Isolasi label, 1 sendok teh berukuran (5 ml) larutan dengan tepung kanji, kertas putih, pipet, yodium tentir

C.  Langkah-langkah Kerja
1.  Siapkan larutan vitamin C stkitar dengan cara :
§    lembutkan tablet vitamin C (letakkan tablet di antara dua lembar kertas minyak dan pukul pelan-pelan dengan palu),
§     tuangkan ½ cangkir (125 ml) air suling ke dalam stoples ukuran satu liter,
§     tambahkan bubuk vitamin C tadi ke dalam air dalam stoples,
§     aduk sampai bubuk larut.
2.  Tuang larutan stkitar vitamin C tersebut dalam jumlah yang sama ke dalam empat stoples kecil.
3.  Dengan spidol, tulis A, B, C, dan D pada isolasi kertas dan tempelkan pada setiap stoples.
4.  Tambahkan 1 sendok teh (5 ml) larutan tepung kanji ke dalam setiap stoples.
5.  Letakkan stoples A di atas selembar kertas putih.
6.  Isi pipet dengan yodium tentir. Teteskan yodium pelan-pelan ke dalam stoples A dan hitung jumlah tetesannya (lihat gambar 10.1). Goyangkan stoples setiap selesai meneteskan yodium tentir sebanyak lima tetes. Tambah terus yodium tentir ke dalam stoples sampai isi berwarna biru-hitam.


Gambar 10.1

7.  Catat jumlah tetesan yodium tentir yang diperlukan untuk membuat isi stoples berwarna biru-hitam.
8.  Ulangi cara kerja di atas seperti pada stoples B, C, dan D.
9.  Jumlah hasil dari keempat stoples, kemudian bagi empat untuk menghitung rata-rata jumlah tetesan yodium tentir yang diperlukan untuk bereaksi dengan 25 mg vitamin C dalam setiap stoples.
          Catatan : Angka ini akan digunakan untuk menghitung konsentrasi vitamin C dan zat lain.

D.  Hasil         : Larutan vitamin C dan tepung kanji tidak terpengaruh oleh tetesan awal yodium tentir, tetapi tambahan yodium tentir yang lebih banyak membuat larutan berwarna biru-hitam.
Catatan :  Jumlah tetesan yodium tentir yang diperlukan untuk bereaksi dengan 25 mg vitamin C dalam larutan akan berbeda-beda, tergantung pada ukuran pipet yang digunakan.

E.  Penjelasan
Titrasi adalah proses pencampuran suatu larutan yang kosentrasinya sudah diketahui dengan suatu larutan lain yang kosentrasinya tidak diketahui. Yodium tentir merupakan campuran antara yodium (I2) dan etil alkohol (C2H5OH). Campuran antara yodium dan vitamin C secara kimiawi mengubah vitamin C (asam askorbat) menjadi asam dehidroaskorbat, yaitu zat yang tidak lagi efektif sebagai vitamin. Unsur iodium diubah menjadi partikel bermuatan yang disebut iodida (I).
            Unsur iodium bereaksi dengan tepung kanji menghasilkan warna biru-hitam, tetapi pencampuran antara partikel yodium yang bermuatan dengan tepung kanji tidak mengubah warna. Apabila tepung kanji, vitamin C dan unsur iodium dicampur, yodium lebih tertarik ke molekul-molekul vitamin C. Tepung kanji dalam larutan tetap tidak berubah sampai seluruh vitamin C telah bercampur dengan unsur iodium. Saat molekul vitamin C yang terakhir bereaksi dengan yodium, maka molekul-molekul tepung kanji bercampur dengan yodium yang tersisa, dan menghasilkan molekul kompleks tepung kanji dan yodium yang berwarna biru-hitam.

F. Tugas Percobaan Dengan Pendekatan Baru
1.    Analisislah/ujilah sebuah tablet multi vitamin untuk menentukan jumlah vitamin C yang terkandung di dalamnya. Ulangi percobaan tadi dengan mengganti vitamin C dengan multi vitamin.
Catatan : Hindari menggunakan multi vitamin yang mengandung vitamin E yang bisa mempengaruhi hasil percobaan.
      Jumlah tetes yodium tentir yang diperlukan untuk bereaksi dengan campuran vitamin C tergantung ukuran tetesan yang ditentukan oleh pipetnya. Jadi, kita harus menggunakan pipet yang sama selama percobaan ini. Gunakan persamaan berikut ini dan jumlah tetes yodium tentir yang diketahui yang diperlukan untuk bereaksi dengan 25 mg vitamin C untuk menghitung jumlah vitamin C dalam bahan percobaan (tablet multi vitamin). Lihat lampiran 6 untuk contoh penghitungan.
 =
2.    Tentukan konsentrasi vitamin C dalam jus buah jeruk. Ulangi percobaan awal dengan mengganti larutan vitamin C dengan ½ cangkir (125 ml) jus buah yang akan diteliti. Jika dalam jus kedapatan berampas, saring dengan menggunakan kain sebelum memulai percobaan. Gunakan lagi persamaan yang membandingkan tetes yodium tentir yang diperlukan untuk bereaksi dengan 25 mg vitamin C untuk menghitung jumlah (miligram) vitamin tersebut dalam masing-masing sampel jus buah.
3.    Apakah suhu mempengaruhi konsentrasi vitamin C ? Ulangi percobaan awal dua kali. Pertama, ganti larutan vitamin C stkitar dengan ml jus jeruk yang dididihkan. Kedua, gunakan ½ cangkir (125 ml) jus jeruk beku yang baru dicairkan. Gunakan persamaan tadi untuk menghitung jumlah vitamin C dalam larutan percobaan.
4.    Apakah menyimpan jus jeruk dalam wadah terbuka mempengaruhi vitamin C yang dikandungnya ? Ulangi percobaan awal dengan menggunakan 2 cangkir (500 ml) jus jeruk yang disiapkan dengan mengencerkan satu botol kecil jus jeruk beku, menurut petunjuk yang ada di wadanya. Tuang 1 cangkir (250 ml) jus jeruk ke dalam dua stoples yang terpisah. Tutup salah satu stoples. Setiap hari ujilah satu sampel dari masing-masing wadah yang berukuran ½ cangkir (31 ml).

G. Merangcang Percobaan Mandiri
                  Dalam percobaan analisis kandungan vitamin C di atas, vitamin C berfungsi sebagai agen pereduksi (reducing agent – menyebabkan bahan kimia lain menangkap elektron). Sebagai agen pereduksi, vitamin C langsung mengoksidasi diri sendiri sehingga mencegah bahan kimia lain beroksidasi. Bahan kimia yang mengalami oksidasi telah mendapatkan oksigen dan/atau kehilangan elektron. Kita akan mempelajari lebih lanjut tentang reaksi redoks (reduksi-oksidasi).
            Apel mengandung enzim yang mempercepat permukaanya menjadi cokelat saat permukaan tersebut terkena oksigen udara. Vitamin C mencegah “pencokelatan secara enzimatik” yang disebabkan oleh buah yang beroksidasi. Untuk menunjukkan kemampuan antioksidasi vitamin C, potong sebuah apel. Lembutkan sebuah pil vitamin C, kemudian taburkan pada salah satu potongan apel tersebut. Biarkan kedua potong apel tersebut terbuka, dan amatilah setiap jam selama tiga jam.
            Sifat antioksidan dalam minuman dan jus buah dapat memberikan indikasi kandungan vitamin C. Celup potongan-potongan apel ke dalam beberapa larutan percobaan, dan biarkan setiap apel dalam keadaan terbuka. Segera deskripsikan penampilan potongan apel, setiap jam selama tiga jam. Ukur kandungan vitamin C dari larutan percobaan berdasarkan tingkat pencokelatan secara enzimatik. Catat hasilnya pada tabel data seperti yang ditunjukkan di bawah ini.
Tabel Data Pencokelatan Apel
Cairan yang diuji
Waktu (jam)
0
1
2
3
Jus apel




Limun






H.  Tugas Mandiri
1.  Vitamin mengandung berbagai bahan kimia yang komples, seperti asam askorbat (vitamin C), vitamin-vitamin lain juga memiliki nama, tetapi sering dikenal dengan huruf, seperti A, B, C, D, E, dan K. Kita tidak mengetahui secara menyeluruh bagaimana seluruh vitamin ini digunakan oleh tubuh. Akan tetapi, kita tahu bahwa banyak reaksi kimia tidak dapat terjadi dalam tubuh manusia jika tidak ada vitamin yang tepat. Misalnya, agar kalsium dan fosfor efektif untuk pembentukan gigi, vitamin D harus ada. Bacalah buku teks kimia dan biologi untuk mengetahui lebih banyak tentang kegunaan vitamin. Apakah pendapat ahli kimia seperti Linus Pauling benar bahwa vitamin C berguna untuk membantu mencegah flu ? Apakah ada bukti yang mendukung pemikiran Pauling ? Vitamin C berguna untuk menjaga tubuh berfungsi normal. Bagaimana reaksi kimianya ? Apa pengaruh kekurangan masing-masing vitamin pada tubuh manusia ?
2.  Saat kulit terkena sinar matahari (sinar ultraviolet), kolesterol (sebuah zat yang berhubungan dengan lemak), secara kimiawi, diubah menjadi vitamin D. Buah jeruk segar adalah sumber vitamin C yang bagus. Temukan sebanyak-banyaknya sumber-sumber alami vitamin-vitamin. Bagaimana pengolahan dan pemrosesan makanan mempengaruhi kandungan vitaminnya ?
3.  Metode titrasi yang digunakan dalam proyek ini adalah untuk menentukan konsentrasi vitamin C yang tidak diketahui.
4.  Mengkombinasikan vitamin C dan yodium tentir menghasilkan reaksi redoks di mana asam askorbat dioksidasi, dan yodium tentir direduksi. Cari tahu lebih banyak tentang istilah-istilah berikut : reaksi redoks, dioksidasi, direduksi, agen pengoksidasi, dan agen pereduksi. Apa perbedaan antara struktur molekul vitamin C (asam askorbat) dan struktur asam dehidroaskorbat hasil dari perubahan vitamin C karena reaksi redoks ?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar